1.
Surat
Menyurat
A.
Ciri-Ciri
Bahasa Surat
Bahasa surat biasanya memiliki
cirri-ciri yaitu jelas isinya, lugas, menarik, dan sopan. Untuk lebih
lengkapnya, lihat pembahasan berikut ini :
Jelas : Bahasa surat yang jelas maksudnya
tidak hanya mudah dimengerti tetapi harus terbebas dari salah tafsir atau
rancu, sehingga data-data yang dituangkan dalam surat sesuai dengan sasaran
yang diinginkan. Bahasa dalam surat juga harus dapat menjelaskan siapa yang
membuat surat itu kepada siapakah surat itu ditujukan. Oleh karena itu, surat
harus menggunakan pilihan kata-kata yang cermat, kalimat yang utuh tidak
menggantung, dan tanda baca yang benar serta tidak terlalu banyak menggunakan
kata-kata atau istilah asing.
Lugas : Lugas artinya sederhana, praktis,
bersahaja (simple). Jika diterapakn dalam pada penulisan kalimat dalam surat,
berate kalimat yang digunakan harus langsung menunjukkan persoalan atau
permasalahan yang pokok-pokok saja, tidak bertele-tele serta dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki.
Menarik dan Sopan : Bahasa yang menarik adalah bahasa
yang hidup, lugas, jelas, wajar, enak dibaca, tidak kaku, tidak menggunakan
kata-kata yang telah using, dan tidak menggunakan kata makian yang dapat
menyinggung perasaan orang lain. Bahasa yang menarik juga menghindari
pengulangan kata yang mengakibatkan nada surat menjadi monoton atau membosankan
lawan bicara.
Bahasa surat yang sopan maksudnya
bahasa yang digunakan sederhana sesuai kaidah bahasa umumnya dan tidak
menggunakan bahasa yang berlebihan sserta kata-kata yang merendahkan martabat
orang lain.
a)
Penggunaan
Tata Bahasa dalam Surat-Menyurat
Pemakaian tata bahasa yang tepat
dalam surat-menyurat memudahkan anda dalam memahami kalimat surat. Tata bahasa
meliputi ejaan dan tanda baca (fungtuasi).
1)
Ejaan
: Ejaan meliputi penulisan huruf,
penulisan kata, dan penulisan unsure serapan.
a) Penulisan huruf
Huruf capital sebagai huruf pertama
digunakan dalam penulisan unsur serapan.
·
Nama
gelar (keturunan, agama, dan kehormatan), pangkat, jabatan, dan gelar akademis
yang diikuti dengan nama orang. Contoh : Cut Nyak Dien, Haji Amirudin, Prof.
Soetjipto.
·
Nama
bahasa, suku bangsa, dan bangsa. Contoh: bahasa Jepang, suku Indian, bangsa
Mesir
·
Nama
tahun, bulan, hari, dan peristiwa bersejarah. Contoh. Tahun Kabisat,bulan
April, har senin, dan hari Pahlawan.
b) Penulisan Kata
Perhatikan penulisan kata-kata
berikut.
·
Kata
dasar merupakan kata yang berdiri sendiri. Contoh: majalah, kantor, dan kemarin
·
Kata
berimbuhan merupakan kata yang mendapatkan awalan atau akhiran. Contoh:
perkantoran, bacaan, dan memasak
·
Kata
ulang ditulis menggunakan tanda hubung antara kata yang diulang. Contoh:
surat-mnyurat, bahu-membahu, dan masak-masak.
·
Kata
gabungan yang diapit oleh imbuhan, maka pemulisannya digabung. Contoh: mempertanggungjawabkan,
memperjualbelikan, dan melipatgandakan.
·
Kata
gabungan yang menggunakan awalan atau akhirannya saja ditulis terpisah, karena
awalan dan akhirannya hanya terdapat pada salah satu kata gabungan. Contoh:
beri tatahukan dan bertanggung jawab.
·
Kata
majemuk penulisan dipisah jika salah satu katanya tidak berdiri sendiri, dan
digabung bila sudah dianggap satu kata. Contoh: kerja sama, tanda tangan,
daripada dan apabila.
·
Kata
depan di,ke, dan dari yang berfungsi menunjukkan nama tempat/arah, maka penulisannnya
dipisah. Contoh dari desa, ke Jakarta, dan di lemari.
·
Kata
pun penulisannya dipisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kata
ungkapan tetap seperti meskipun, walaupun. Contoh: saya pun dan anda pun.
c) Penulisan unsur serapan
Penulisan unsur serapan dari bahasa
asing perlu diperhatikan ketentuannya.
Contoh: Management = Manajemen, Apotheek = Apotek, Kwitantie
= Kuitansi, Psychology = Psikologi
2)
Tanda
baca
Tanda titik : Pada akhir kata singkatan, maka
menggunakan satu tanda titik.
·
Satu
kata yang disingkat, maka menggunakan satu tanda titik. Contoh: nomor disingkat
No., jalan disingkat Jln
·
Dua
kata yang disingkat, maka mengguanakn dua tanda titik. Contoh: Sarjana Teknik,
disingkat S.T, sampai dengan disingkat s.d.
·
Tiga
kata yang disingkat, maka pada akhir singkatan dipakai satu tanda titik.
Contoh: dan kawan-kawab disingkat dkk.
Tanda koma : Tanda koma dapat digunakan untuk:
·
Memisahkan
dua kalimat setara yang kalimat keduanya didahului dengan kata namun, tetapi,
bahkan, melainkan, dan sedangkan.
·
Merinci
hal yang lebih dari dua.
Tanda titik dua : Tanda titik dua digunakan pada akhir
pernyataan yang diikuti dengan rinciannya. Tanda titik dua tidak dipakai pada
akhir pernyataan yang sebelum perinciannya didahului dengan kata adalah,
sebagai berikut, yaitu.
Tanda garis miring : Penulisan tanda garis miring
setelah kata atau sebelum kata tidak menggunakan spasi. Contoh:
organisasi/perhimpunan.
B. Cara
surat-menyurat dengan baik :
·
Surat
Pribadi
Cara penulisan
surat pribadi tidak terikat oleh aturan-aturan yang baku. Terserah saja
bagaimana menulisnya. Tidak terdapat aturan khusus yang mengikat yang harus
dipatuhi oleh si penulis surat.
Surat pribadi ini juga masih menggunakan beberapa bagian
dalam surat resmi seperti salam pembuka, pembuka surat atau pun tanda tangan
penerima. Ini pun juga merupakan pilihan bagi penulis surat untuk tetap
menggunakannya atau tidak menggunakannya.
·
Surat
Resmi
Menulis surat resmi
harus memenuhi beberapa ketentuan yang secara tidak langsung telah menjadi
kesepakan bersama. Dalam menulis surat resmi, aturan dan kaidah ini haruslah
dipatuhi jika si penulis surat resmi tidak mematuhi aturan ini maka dapat
dikatakan bahwa surat resmi yang ia buat adalah salah dan tidak sesuai dengan
kaidah penulisan surat resmi yang ada.
Secara umum,
struktur penulisan surat resmi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Kepala
surat, berisi: kop surat, nomor surat, lampiran, dan perihal surat, tangal
surat,
alamat
surat
2. Badan
surat, berisi: salam pembuka, isi surat, salam penutup.
3. Kaki
surat, berisi: tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat,jabatan,dan
tembusan surat.
C. Jenis Surat
Surat
secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan
surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan
apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi
tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
Surat pribadi
Surat
pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat
berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi
yaitu :
- Tidak
menggunakan kop surat
- Tidak
ada nomor surat
- Salam
pembuka dan penutup bervariasi
- Penggunaan
bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
- Format
surat bebas
Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang
digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi;
misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat
resmi:
- Menggunakan
kop surat apabila dikeluarkan organisasi
- Ada
nomor surat, lampiran, dan perihal
- Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang lazim
- Penggunaan
ragam bahasa resmi
- Menyertakan
cap atau stempel dari lembaga resmi
- Ada
aturan format baku
Bagian-bagian surat resmi:
- Kepala/kop
surat
Kop surat terdiri dari:
- Nama
instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
- Alamat
instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
- Logo
instansi/lembaga
- Nomor
surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
- Lampiran,
berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
- Hal,
berupa garis besar isi surat
- Tanggal
surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
- Alamat
yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
- Pembuka/salam
pembuka (diakhiri tanda koma)
- Isi
surat
Uraian isi berupa uraian hari,
tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali
penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
- Penutup
surat
Penutup surat, berisi
- salam
penutup
- jabatan
- tanda
tangan
- nama
(biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
- Tembusan
surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu
kegiatan
Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan
yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa.
Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga
harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi,
dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga
eksternal.Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat
penagihan.
Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk
kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini
penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat
dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya
dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam
bentuk surat keputusan dan surat instruksi.Ciri-ciri surat dinas:
- Menggunakan
kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
- Menggunakan
nomor surat, lampiran, dan perihal
- Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang baku
- Menggunakan
bahasa baku atau ragam resmi
- Menggunakan
cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
- Format
surat tertentu
Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat
yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor,
perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat
dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus
diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian
seperti berikut ini.:
- Kepala
surat
- Tempat
dan tanggal pembuatan surat
- Nomor
surat
- Lampiran
- Hal
atau perihal
- Alamat
tujuan
- Salam
pembuka
- Isi
surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu :
- paragraf
pembuka
- isi
surat
- paragraf
penutup
- Salam
penutup
- Tanda
tangan dan nama terang
2. CV
Depok, 24 Juni 2013
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada
Yth.
HR
Departement
Dengan
Hormat,
Sesuai
dengan penawaran lowongan pekerjaan dari HR Departement, yang saya dapat dari
situs internet berniaga.com yang diiklankan oleh PT Inaben Jaya Nusantara pada tanggal 15 Juni 2013. Saya
mengajukan diri untuk menjadi Sales Promotion Girl (SPG). Berikut data singkat
saya:
Nama : Sherly
Malinda Djamalu
Tempat,
tanggal lahir : Gorontalo,
28 Agustus 1992
Alamat :Jl.
Jalaludin Tantu No.170, RT/RW 001/003 Kabupaten
Gorontalo, 96112
Alamat
tinggal saat ini : Jl. Margonda
Raya Gg. Beringin No.77 RT 001 RW 017 Kel. Kemiri
Muka Kec. Beji, Depok-Jawa Barat,
16423
No.
Handphone : 085230894015
Sebagai
bahan pertimbangan akan saya lampirkan:
1. Foto copy ijazah terakhir
2. Foto copy KTP
Saya
berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara
dan menyerahkan lampiran tersebut diatas, sehingga saya dapat menjelaskan
secara lebih terperinci tentang diri saya. Demikian surat lamaran ini, dan
terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Hormat Saya,
Sherly Malinda Djamalu
Data Riwayat Hidup
Nama : Sherly Malinda Djamalu
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Gorontalo, 28 Agustus 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 156 cm, 41 kg
Kesehatan : Sangat Baik
Agama : Islam Alamat : Jl. Jalaludin Tantu No.190 Rt/Rw 001/003 Kecamatan Kota Timur Kota
Gorontalo, 96112
Alamat
tinggal saat ini : Jl. Margonda Raya Gg.
Beringin No.77 RT 001 RW 017 Kel. Kemiri Muka
Kec. Beji, Depok-Jawa Barat, 16423
Telepon : 085230894015
E-mail
:
sherlydjamalu@yahoo.co.id
Yahoo Mesenger : sherlydjamalu@yahoo.co.id
Pendidikan
» Formal
1998 - 2004 : SD Negeri 16 Kota Gorontalo
2004 - 2007 : SMP Negeri 1 Kota Gorontalo
2007 - 2010 : SMA Negeri 1 kota Gorontalo 2010 : Mahasiswa Gunadarma ( Fak. Ekonomi Jurusan Manajemen)
» Formal
1998 - 2004 : SD Negeri 16 Kota Gorontalo
2004 - 2007 : SMP Negeri 1 Kota Gorontalo
2007 - 2010 : SMA Negeri 1 kota Gorontalo 2010 : Mahasiswa Gunadarma ( Fak. Ekonomi Jurusan Manajemen)
http://id.wikipedia.org/wiki/Surat
http://dian4nggraeni.wordpress.com/2013/01/04/penggunaan-tata-bahasa-dalam-surat-menyurat/